Tuesday, January 31, 2017

Mahasiswa Idealisme Atau Pragmatis


Mahasiswa sering demo? iya. Mahasiswa selalu lantang menyuarakan kepentingan rakyat? Ya. Mahasiswa selalu mengabdi untuk rakyat? Ya. Tapi itu semua terjadi pada mahasiswa di era  80-an hingga tahun 2000 awal. 
Sekarang mahasiswa bukanlah lagi mahasiswa. Mahasiswa sekarang bukanlah mahasiswa yang senantiasa menjunjung tinggi  Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, pengembangan dan penelitian, pengabdian masyarakat.  Mahasiswa bukanlah lagi mahasiswa yang independen dan benar-benar menyuarakan kepentingan rakyat. Melainkan mahasiswa sekarang adalah mahasiswa yang menyuarakan kepentingan rakyat karena diiming-imingi imbalan tertentu oleh partai politik. Mahasiswa sekarang adalah mahasiswa yang lebih mengutamakan perutnya sendiri.
Lalu, Mahasiswa sekarang adalah mahasiswa yang lebih mengutamakan fasion untuk menarik adik tingkat untuk dijadikan ajang asmara, mahasiswa sekarang pragmatis atau idealis? Sebentar. Kita lihat dulu pengertian dua kata itu di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, pragmatisberarti bersifat praktis dan berguna bagi umum; bersifat mengutamakan segi kepraktisan dan kegunaan (kemanfaatan); mengenai atau bersangkutan dng nilai-nilai praktis;  mengenai atau bersangkutan dengan pragmatisme. 
Sedangkan, kata idealis berarti orang yang bercita-cita tinggi; pengikut paham idealisme. Dan idealisme merupakan menetapkan satu cara untuk mencapai tujuan, cara lain dikesampingkan. Dalam pragmatisme tidak terkungkung pada satu cara, tetapi lebih fleksibel. Mahasiswa yang idealis sebagian besar tidak mempunyai kebebasan dalam berpikir dan tidak pernah berpikiran terbuka (open mind). Mahasiswa idealis senantiasa berpikiran terbuka (open mind), sepanjang itu tetap dalam jalur untuk mencapai tujuan yang  dicita-citakan.
Mahasiswa sekarang bagaimana? Pragmatis atau idealis? Dalam pandangan saya, sebagian besar mahasiswa sekarang merupakan mahasiswa kelewat pragmatis. Mereka sangat open minded. Hingga mereka tidak mempunyai pendirian, mudah terombang-ambing oleh beragam aliran pemikiran. Tentu itu tidak baik. 
Yang baik adalah, mahasiswa harus mempunyai standing position yang jelas. Mereka harus mempunyai karakter. Tidak masalah jika mereka idealis. Tidak masalah jika mereka pragmatis. Yang menjadi masalah adalah ketika mereka setengah-setengah dan tidak mempunyai standing position yang jelas. Idealis dan pragmatissama-sama baik. Mereka mempunyai tujuan yang sama, bermanfaat bagi sesama. Hanya caranya saja yang berbeda.
Antara idealisme dan pragmatismemungkin saja terjadi crash. Dan kemungkinan untuk terjadi crash cukup besar. Oleh sebab itu, mahasiswa harus selalu menjunjung tinggi sikap open mind(berpikiran terbuka).  Sikap open mindmenjadi jembatang untuk mengatasi jurang antara pragmatisme dan idealisme. Sikap open mind juga dapat mencegah terjadinya fanatisme yang berlebihan.

By: Sahabat Azmil Nazar
Share:

0 comments:

Post a Comment

PMII On Facebook

Powered by Blogger.

Copyright © PMII Rayon Al-Farabi All Rights Reserved. Created by | PMII RAYON AL-FARABI UNISAMA