Tuesday, June 13, 2017

Ihtilafu Ummati Rohmatan Lil Alamin.

Persatuan itu mencari persamaan di dalam perbedaan, bukan mencari perbedaan di dalam persamaan. Itu syarat utama yang harus menjadi prinsip sebuah bangsa. Kalau tidak, kita tak pantas disebut sebagai bangsa. Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon dll itu berbeda secara given. Tapi yg menyatukan mereka adalah persamaan akan nasib dan tujuan. Sekarang ini tidak ada bangsa yang sibuk lebih sibuk menghancurkan dirinya sendiri selain bangsa Indonesia. Sesama mereka setiap hari ribut dan membela junjungan masing-masing secara total dan membabi buta. Pokoknya bagi mereka yang benar, benar mutlak; yang salah; salah mutlak. Paradigma khas "multiple choice", kalau minjam bahasanya Mbah Nun. Paradigma multiple choice itu memandang dunia secara hitam-putih. Seperti ujian pilihan ganda, kalau A benar maka B, C, D, dan E salah. Padahal hakikat kehidupan itu esai. Setiap orang punya pertanggungjawaban terhadap apa yang ia pikirkan dan rasakan. Dan, pikir-rasa setiap orang ini pasti berbeda-beda. Masio untuk hal-hal yang nilainya relatif sama sekalipun. Contohnya cabe, Cabe meski hukumnya pedas, tapi tingkat kepedasan bagi Sia dan Sibe blm tentu sama. Maka dlm hal seperti ini, "multiple choice" tak berlaku, Soal bangsa di hari-hari ini. Kita bisa saksikan sendiri setiap kelompok memaksakan tafsirannya untuk diyakini semua orang. Padahal tafsir apa pun, selama yang menafsir (baca: penafsir) adalah manusia maka hukumnya jelas: mungkin benar mungkin salah. Tak ada tafsir yg pasti benar atau pasti salah. Di bawah hukum relatifitas, kebenaran adalah kesalahan yang tertutupi, begitupun sebaliknya, Manusia adalah makhluk relatif. Bumi dan seantero jagat raya tunduk pada hukum relatifitas. Maka tak ada kebenaran absolut. Memutlak-mutlakan nilai, pandangan, tafsir, dan hukum yang dibuat oleh manusia adalah bentuk kekonyolan. Ini hanya menimbulkan fanatisme! Dan kau tahu, fanatisme dan idiot itu beda-beda tipis. Sama-sama kekurangan daya nalar kognitif yang memacu hormon heheh. Sekian dulu curhat saya soal bangsa. Semoga kita semua tidak bercita-cita menjadi bangsat.

Malang. 14 Juni 2017
Sahabat Azmil Nazar
Share:

0 comments:

Post a Comment

PMII On Facebook

Powered by Blogger.

Copyright © PMII Rayon Al-Farabi All Rights Reserved. Created by | PMII RAYON AL-FARABI UNISAMA